Senin, 21 Februari 2011

Siaran Bersama Sahaabat Sekolah Dolan dari TK LAB UM



Edisi tanggal 20 Februari.. Sahabat sekolah dolan mengajak TK Lab UM untuk bersama-sama mengisi Acara Taman anak- Tidar Sakti bersama dengan Sekolah Dolan.

TK yang membuka kelas Bilingual dan mulai pendaftarannya bulan Februari ini memiliki motto be smart & creative
beralamaatkan di jalan Magelang No 2 memiliki fasilitas :
Gedung sendiri dan beberapa ektra kurikuler yang cukup bagus.
Anak-anak yang mewakili TK A Reguler dan bilingual cukup bergembira dengan diundang sekolah dolan mengisi acaraa tsb.
Mereka selain siaran juga diajak mengenal tentang dunia radio dan profesi yang ada di lingkup studio... mereka juga.. dikenalkan dengan berbagai peralatan siaran dan pemancar dari berbagai operator gsm yang memasang peralataannya di studio Tidar sakti.
" Wah suatu kegiatan yang menarik " ujar salah seorang wali murid yang mendampingi....
dan diakhir kegiatan saat pamit Teacher TK Lab Um sudah berpesan " Kak Lukman kapan ya kami bisa diundang lagi...?
Kami pun menjawab ... semoga bulan depan kita bisa berjumpa lagi... yaaaa
salam dahsyat

Mengajak meneladani Rosulullah






Hari Sabtu tanggal 19 Februari 2011
TK Hajjah Maryam Batu mengakhiri serangkaian kegiatan peringatan maulidnya...
Peringatan yang di mulai dengan lomba-lomba, kemudian Pasar murah... dengan mengajak anak-anak belajar berjualan... terakhir... berdoa bareng baca shalawat nabi dan di lakukan cerita dari taladan rosulullah.
Saya yang kebetulan didapuk menjadi narasumber untuk bercerita... mengajak adik-adik untuk mengetahui bahwa tatasurnya ini sedemikian luas...nya... dan mkita hanyalah sebagian kecil .... kemudian melihat bola bumi hingga meneropong dengan Google earth menuju jasirah arab tempat nabi dilahirkan..., melihat film tentang goa hira' kemudian tempat nabi lahir yang kini sudah dibangun perpustakaan umum kota mekkah..
Anak-anak saya ajak mengenal Siapa Ayahnya, Ibundanya Pamanda dan kakeknya.. serta tidak lupa tanggal dan tahun kelahirannya....
Hingga perjuangannya menyebarkan agama islam ditengah masyarakan jahiliah...
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar... gambaran dan film 3 dimensi bisa mengajak anak-anak mengetahui situasi tempat sejarah umat islam....

Sabtu, 12 Februari 2011

Outbound TK Algufron Sawojajar....



Saat Bulan Desember Team Sekolah dolan berkesempatan membantu kegiatan Family Ghatering... TK Al Gufron Sawojajar...
Kegiatan yang dilakukan Di Vila Toetie.. ini cukup meriah... dan Rame...
Karena Game yang juga melibatkan Wali murid... menjadi rame setelah bnyak aksi spontan yang mereka lakukan membuat tertawa dan ceria...
Motivasi yang diberikan ke masing-masing peserta untuk bersaing dalam berbagai game yang ada menambah keceriaan dan keguyuban diantara mereka....
semoga Keakraban ini bisa menunjang perkembangan belajar anak-anak...
salam dahsyat

Sabtu, 05 Februari 2011

Outdoor Saat Imlek

Bila Imlek anak-anak banyak disuguhkan kesenian barongsay... baik itu di Mall ataupun pawai... di tengah kota, hal yang tak terjadi sebelum pemerintahan Mr Dur Abdurrahman...
Ternyata anak-anak bahkan saya sendiri begitu mengagumi atraksi seperti ini... dengan ketrampilan pemainnya yang luar biasa.
Namun ada hal yang lain yang perlu dikenalkan... pada anak-anak yaitu tempat ibadah yang mungkin jarang diketahui oleh mereka... yaitu klenteng... , sehingga pada perayaan imlek kali ini kami mencoba mengawal kegiatan outdoor sahabat sekolah Dolan ke klenteng yang ada di kota Malang.



Klenteng ini dibangun pertama kali pada tahun 1650 oleh Letnan Kwee Hoen dan dinamakan Kwan Im Teng. Kelenteng ini dipersembahkan kepada Dewi Koan-Im (Dewi Welas Asih).
Dari kata Kwan Im Teng inilah orang Indonesia akhirnya lebih mengenal kata Klenteng daripada Vihara, yang kemudian melafalkannya sebagai Klenteng hingga saat ini.
Klenteng juga disebut sebagai bio yang merupakan dialek Hokkian dari karakter 廟 (miao). Ini adalah sebutan umum bagi klenteng di Cina.
Pada mulanya 廟 "Miao" adalah tempat penghormatan pada leluhur 祠 "Ci" (rumah abuh). Pada awalnya masing-masing marga membuat "Ci" untuk menghormati para leluhur mereka sebagai rumah abuh. Para dewa-dewi yang dihormati tentunya berasal dari suatu marga tertentu yang pada awalnya dihormati oleh marga/family/klan mereka. Dari perjalanan waktu maka timbullah penghormatan pada para Dewa/Dewi yang kemudian dibuatkan ruangan khusus untuk para Dewa/Dewi yang sekarang ini kita kenal sebagai Miao yang dapat dihormati oleh berbagai macam marga, suku. Saat ini masih di dalam "Miao" masih juga bisa ditemukan (bagian samping atau belakang) di khususkan untuk abuh leluhur yang masih tetap dihormati oleh para sanak keluarga/marga/klan masing-masing. Ada pula di dalam "Miao" disediakan tempat untuk mempelajari ajaran-ajaran/agama leluhur seperti ajaran-ajaran Konghucu, Lao Tze dan bahkan ada pula yang mempelajari ajaran Buddha.
Miao - atau Kelenteng (dalam bahasa Jawa) dapat membuktikan selain sebagai tempat penghormatan para leluhur, para Suci (Dewa/Dewi), dan tempat mempelajari berbagai ajaran - juga adalah tempat yang damai untuk semua golongan tidak memandang dari suku dan agama apa orang itu berasal.
Saat ini Miao (Kelenteng) bukan lagi milik dari marga, suku, agama, organisasi tertentu tapi adalah tempat umum yang dipakai bersama.
Klenteng dapat dikatakn bukan milik Khong Hu Cu namun milik orang keturunan China. Jadi ajaran yang diajarkan di Klenteng dapat saja Ajaran Buddha, TAO, atau pun KHong Hu Cu. Akhir-akhir ini kekeliruan terjadi karena Klenteng di klaim milik ajaran agama tertentu.